Empat Mahasiswa Geofisika Unpad buktikan terbuka potensi energi terbarukan di Papua

Koridor.co.id

Ilustrasi-Foto: Humas Unpad.

Empat mahasiswa Program Studi Geofisika Universitas Padjadjaran Tubagus Nur Rahmat Putra, Dhiyya Muhammad Madiya, Farah Duta Umari Shadra dan Nada Farhani Rustiawan mampu memetakan potensi sumber energi surya di tiga provinsi Papua yang baru dalam sebuah penelitian.

Tubagus Nur Rahmat Putra, salah seorang peneliti menyampaikan sebanyak 2% dari total luas area studi memiliki potensi untuk daerah PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).

“Penelitian ini dapat dijadikan referensi pemerintah dalam mengambil kebijakan untuk sumber energi di ketiga provinsi Papua yang baru,” ujar Tubagus seperti dilansir dari https://www.unpad.ac.id/2023/03/petakan-potensi-sumber-energi-surya-di-papua-mahasiswa-geofisika-unpad-raih-diamond-award/ 

Berkat penelitiannya keempatnya  meraih penghargaan tinggi (Diamond Award) pada ajang International Competition of Five Minutes Thesis (Icofimit) 2023 yang diselenggarakan secara daring pada 6 Januari 2023 – 18 Maret 2023.

Mereka memenangkan lomba untuk kategori Degree Science, Technology, serta Engineering & Mathematics. Icomifit merupakan ajang kompetisi internasional tingkat mahasiswa dari berbagai bidang ilmu untuk menjelaskan penelitian secara efektif kepada masyarakat umum.

Ajang ini diselenggarakan oleh MNNF Network Malaysia dan diikuti oleh 23 tim perwakilan dari 5 perguruan tinggi asal Indonesia dan 8 perguruan tinggi luar negeri. Secara teknis para peserta diwajibkan mengirimkan paper penelitiannya untuk kemudian diseleksi oleh para juri yang berasal dari lintas negara.

Bagi paper yang lolos tahap pertama, diwajibkan mempresentasikan topik penelitiannya dalam waktu lima menit. Tubagus yang juga Ketua tim mahasiswa Geofisika Unpad, menyampaikan timnya berhasil mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul “Implementation of a Geographic Information System on Solar Energy Potential Mapping for Future Alternative Energy”.

Ketua Program Studi Geofisika Dr. Irwan Ary Dharmawan menuturkan bahwa penelitian yang dikembangkan oleh para mahasiswa Geofisika ini merupakan wujud implementasi mata kuliah berbasis luaran yang diselenggarakan di Prodi Geofisika.

Penelitian yang dikembangkan merupakan luaran yang dihasilkan dari gabungan tiga mata kuliah di Prodi Geofisika, yaitu Sistem Informasi Geografi, Geostatistik dan Remote Sensing.

Sebagai catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral  (ESDM) membangun sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)  di  daerah terdepan dan terluar Indonesia yang belum terjangkau jaringan listrik.

Salah satunya pembangunan PLTS untuk Pos Jaga Batas Negara TNI yang dilakukan oleh Kementerian ESDM melalui pendanaan APBN tahun 2019 dan telah beroperasi  pada 2022.

Tercatat 22 PLTS pos jaga perbatasan telah beroperasi, tersebar di provinsi Kalimantan Barat (5 PLTS Terpusat), Kalimantan Utara (5 PLTS Terpusat), Papua (9 PLTS Terpusat), dan Papua Barat (3 PLTS Terpusat).

Artikel Terkait

Terkini