
Jutaan ekor ikan tiba-tiba mati dan menyumbat Sungai Darling di negara bagian itu. Ini adalah kematian massal ketiga di daerah tersebut sejak 2018.
Otoritas lingkungan menyalahkan kematian massal pada rendahnya tingkat oksigen di sungai terbesar kedua Australia di tengah suhu tinggi.
“Kematian ikan ini terkait dengan kadar oksigen yang rendah di dalam air (hipoksia) saat air banjir surut,” kata pemerintah New South Wales seperti dikutip dari https://www.dw.com/en/australia-millions-of-dead-fish-clogging-darling-river/a-65036336
Penyiar publik ABC melaporkan pada hari Sabtu bahwa petugas perikanan negara telah dikirim untuk menilai masalah tersebut.
Juru Bicara Perikanan New South Wales Cameron Lay menuturkan pihaknya melihat puluhan kilometer sejauh mata memandang, ikan mati.
Cuplikan yang diposting ke Twitter oleh penyiar publik SBS menunjukkan sebuah perahu melewati ribuan ikan mati yang menutupi permukaan sungai.
Pemerintah negara bagian terpadat di Australia mengatakan bahwa jutaan ikan telah mati di dekat kota kecil Menindee. Kota ini terletak kira-kira 1.000 kilometer (sekitar 620 mil) di sebelah barat ibu kota negara bagian Sydney.
Banjir baru-baru ini telah menyebabkan ledakan populasi herring bertulang dan ikan mas di Sungai Darling, dengan ikan sekarang mati setelahnya.
“Ada sejumlah besar kematian ikan (terutama Herring Bertulang) di Sungai Darling antara Danau Wetherell dan kotapraja Menindee,” ungkap divisi air Departemen Perencanaan dan Lingkungan NSW.
Badan tersebut memperingatkan bahwa kadar oksigen sungai bisa turun selama akhir pekan di tengah kenaikan suhu. Suhu yang lebih dingin akan kembali minggu depan.
Kematian ikan sebelumnya di Menindee disebabkan oleh kekeringan yang berkepanjangan dan kemudian mekarnya ganggang beracun.