Sinead O’Connor, Mualaf dan Pejuang Antikekerasan Seksual itu Berpulang

Koridor.co.id

Penyanyi Legendaris, Sinead O'Connor. (Sumber foto: Tangkapan Layar/YouTube)
Penyanyi Legendaris asal Irlandia Sinead O’Connor. (Sumber foto: Tangkapan Layar/YouTube)

Jakarta, Koridor.co.id – Dunia kehilangan sosok penyanyi legendaris Sinead O’Connor. Kisah dan perjuangan hidup penyanyi asal Irlandia itu menginspirasi dunia. Dia memutuskan menjadi mualaf pada 2018  

BCC News melansir kabar duka meninggalnya Sinead O’Connor di usia 56 tahun itu mengutip pengumuman oleh pihak keluarganya. Tidak ada keterangan kapan dan apa penyebab pelantun “Nothing Compares 2 U” itu meninggal dunia. 

“Dengan sangat sedih, kamu umumkan meninggalnya O’Connor yang kami cintai. Keluarga dan teman-temannya sangat terpukul dan meminta privasi pada saa yang sangat sulit ini,” papar keluarga O’Connor. 

Sinead O’Connor. (Sumber foto: Paul Keeling/Shutterstock.com)
Sinead O’Connor. (Sumber foto: Paul Keeling/Shutterstock.com)

Meninggal dunia di usia 56 tahun, O’Connor adalah perempuan kelahiran Irlandia pada 8 Desember 1966. Kepiawaiannya menyanyi mengantarkannya ke tangga popularitas pada akhir 1980-an melalui albumnya, The Lion and the Cobra. Dia pun sukses pada 1990 melalui lagu “Nothing Compares 2 U”.

Lagu karya Prince itu sempat bertengger di posisi teratas tangga lagu-lagu hit di seluruh dunia, termasuk di Amerika DSerikat dan Inggris.

Kecam Kekerasan Seksual

Pada 1992, Sinead merobek foto Paus John Paul II di sebuah acara televisi. Saat itulah O’Connor mulai jadi kontroversi. Dia juga sempat menyanyikan lagu milik Bob Marley berjudul “War” dengan aransemen akapela pada acara Saturday Night Live (SNL). 

Sinead O’Connor saat merobek foto Paus John Paul II dan disambut diam tanpa tepuk tangan oleh para penonton. (Sumber foto: Istimewa)

Dalam suatu wawancara dengan Dr Phill pada 2017, O’Connor menekankan bahwa hal itu dia lakukan karena aksi kekerasan seksual di banyak gereja katolik di Amerika Serikat era 90-an.

“Menariknya, yang tidak ketahui orang adalah bahwa pertama-tama kami sudah 10 tahun sebelum Anda semua tahu tentang pelecehan anak di dalam gereja katolik. Kami punya bukti,” papar O’Connor. 

Foto Paus John Paul II itu dia ambil dari dinding kamar ibunya. O’Connor juga menyadari bahwa dengan merobek foto Paus John Paul II dia telah mempertaruhkan karier dan segalanya. 

Pimpinan acara SNL menyebut bahwa dalam acara itu O’Conner hanya akan mengangkat foto anak-anak yang mengungsi karena bencana alam. Namun, dia tidak melakukannya. Atas aksinya itu, O’Connor kemudian tidak boleh lagi tampil pada acara SNL untuk selamanya. Alasannya, O’Connor melakukan tindakan tidak terpuji.

Sinead O’Connor melewati masa lalu yang sangat sulit. Orang tuanya bercerai pada 2012. Dalam wawancara dengan Majalah People, dia bercerita, ibunya melecehkan dia secara psikologis dan fisik.

“Itu benar-benar ruang penyiksaan,” katanya. ”Tapi saya memaafkan ibu saya. Dia tidak sehat.”

Lalu, O’Connor lari dari ibunya dan tinggal bersama ayahnya pada usia 13 tahun. Namun, dua tahun kemudian dia dikirim ke Pusat Pelatihan An Grianan atau RS Jiwa Magdalena di Dublin lantaran mencuri. Dia menjadi “pasien” di sana selama 18 bulan.

Dari tempat itulah bibit talenta dia sebagai penyanyi terasah. Seorang biarawati memberinya gitar dan mengenalkannya dengan seorang guru musik.

Sinead O’Connor Jadi Mualaf 

Pada 2018, O’Connor mengumumkan dirinya masuk Islam dan mengubah namanya menjadi Shuhada’ Sadaqat.

“Ini untuk mengumumkan bahwa saya bangga telah menjadi seorang Muslim. Ini adalah kesimpulan alami dari setiap perjalanan teolog yang cerdas. Semua studi kitab suci mengarah ke Islam,” ungkapnya di akun Twitter resminya.

CNN menyebutkan Shuhada’ dalam bahasa Arab berarti “orang yang menjadi saksi”. Shuhada berasal dari kata Arab “syahadat, yakni kesaksian seorang Muslim bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah nabi terakhir utusan-Nya.

Sebelum menjadi mualaf, dia sempat mengubah namanya menjadi Magda Davitt. Nama tersebut mengandung arti “bebas dari kutukan orang tua”. O’Connor mengalami trauma dan pengalaman mendapat perlakuan buruk dari ibunya semasa usianya masih belia.

Selain itu, dia mengganti gambar profil Twitter-nya dengan foto bertuliskan “Pakai jilbab, lakukan saja” di samping logo Nike.

O’Conner mengaku bahagia setelah menjadi seorang muslim. Da juga sempat   melantunkan azan dan mengucapkan beberapa kata Arab saat melafalkan Azan. O’Connor pun meminta maaf karena hal itu. 

Meskipun keislamannya menuai kritik dan komentar anti-Islam, namun komunitas Muslim tetap menyambutnya dengan hangat.

“Terima kasih banyak untuk semua saudara dan saudari Muslim saya yang telah begitu baik untuk menyambut saya di Ummah (komunitas Muslim) hari ini di halaman ini. Anda tidak dapat membayangkan seberapa besar arti kelembutan Anda bagi saya,” papar O’Connor. 

Selamat Jalan Sinead O’Connor, karya dan perjuanganmu selalu dikenang!

Artikel Terkait

Terkini