Wow, BRI bagikan dividen jumbo Rp43,94 triliun atau 85 persen dari laba

Koridor.co.id

Bank Rakyat Indonesia
Bank Rakyat Indonesia

Para pemegang saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) bersiap akan menerima cuan. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 yang digelar di Jakarta, Senin, 13 Maret 2023, memutuskan membagikan dividen sebesar 85 persen dari laba bersih konsolidasian tahun 2022 sebesar Rp51,4 triliun. Sisanya, 15 persen atau senilai Rp7,67 triliun digunakan sebagai laba ditahan.

Direktur Utama BRI Sunarso, mengatakan jumlah dividen yang dibagikan sebesar 85 persen atau senilai Rp43,94 triliun ditetapkan sebagai dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah ini sudah termasuk dividen interim yang telah dibagikan kepada pemegang saham pada tanggal 27 Januari 2023 sejumlah Rp8,60 triliun.

“Sisanya jumlah dividen tunai yang akan dibayarkan kepada pemegang saham BBRI sekurang-kurangnya sebesar Rp34,89 triliun,” kata Sunarso saat konferensi pers, Senin.

Selain itu, pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas akan mendapatkan 53,19 persen saham atau sekitar Rp23,15 triliun, yang disetorkan kepada rekening kas umum negara.

“Ini merupakan bukti nyata kontribusi untuk negeri, BRI merupakan bank-nya rakyat, berbisnis dengan rakyat dan diproses dengan caranya rakyat. Keuntungannya dikembalikan kepada rakyat Indonesia melalui setoran dividen dan pajak kepada negara,” tegas Sunarso.

Sunarso menjelaskan bahwa penetapan dividend payout ratio sebesar 85 persen menunjukkan bahwa BRI memiliki struktur modal kuat dan likuiditas yang optimal dalam rangka ekspansi bisnis dan antisipasi risiko yang mungkin terjadi pada masa mendatang. 

“Dengan rasio pembayaran dividen sebesar 85 persen, CAR Perseroan tetap terjaga dikisaran 20 persen untuk jangka panjang,” ujarnya.

Sepanjang Januari hingga Desember 2022, BRI Group berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp51,4 triliun atau tumbuh 67,15 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dengan total aset tumbuh double digit sebesar 11,18 persen yoy menjadi Rp1.865,64 triliun.

Selain membagikan dividen, BRI juga mendapat persetujuan untuk membeli saham perseroan (buyback). BRI menyiapkan dana buyback sebesar Rp1,5 triliun.

Buyback ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan rasio kepemilikan saham BBRI oleh pekerja, sehingga diharapkan dapat meningkatkan sense of ownership pekerja terhadap BRI dan mendorong kontribusi pekerja BRI agar lebih optimal dalam pencapaian target dan peningkatan kinerja perseroan,” kata Sunarso.

Dalam RUPST juga menetapkan pengurus baru dengan memberhentikan secara hormat Hadiyanto sebagai Komisaris, kemudian mengangkat dan menetapkan Awan Nurmawan Nuh sebagai komisaris. Dengan begitu, susunan Dewan Komisaris dan Anggota Direksi BRI yang baru menjadi:

Dewan Komisaris
Kartika Wirjoatmodjo : Komisaris Utama

Rofikoh Rokhim : Wakil Komisaris Utama/Independen

Awan Nurmawan Nuh : Komisaris

Rabin Indrajad Hattari : Komisaris

Dwi Ria Latifa : Komisaris Independen

Hendrikus Ivo : Komisaris Independen

Heri Sunaryadi : Komisaris Independen

Agus Riswanto : Komisaris Independen

Paripurna Poerwoko Sugarda : Komisaris Independen

Numaria Sarosa : Komisaris Independen

Anggota Direksi

Sunarso : Direktur Utama

Catur Budi Harto : Wakil Direktur Utama

Supari : Direktur Bisnis Mikro

Amam Sukriyanto : Direktur Bisnis Kecil dan Menengah

Handayani : Direktur Bisnis Konsumer

Agus Winardono : Direktur Human Capital

Viviana Dyah Ayu R.K : Direktur Keuangan

Arga Mahanana Nugraha : Direktur Digital dan Teknologi Informasi

Agus Sudiarto : Direktur Manajemen Risiko

Agus Noorsanto : Direktur Bisnis Wholesale & Kelembagaan

Andrijanto : Direktur Jaringan dan Layanan

Ahmad Solichin Lutfiyanto : Direktur Kepatuhan

Artikel Terkait

Terkini