
Jakarta, Koridor.co.id – Di tengah terjadinya tren pelemahan ekspor, ada tiga negara tujuan ekspor nonmigas yang masih menggeliat. Ketiganya adalah Tiongkok, Amerika Serikat (AS), dan Jepang.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (17/7/2023), mengungkapkan pada periode Januari sampai Juni 2023, Tiongkok tetap merupakan negara tujuan ekspor nonmigas yang memiliki peranan terbesar.
Nilai ekspor ke negeri Tirai bambu itu mencapai USD29,93 miliar atau 24,77 persen dari total ekspor. Komoditas utama ekspor ke Tiongkok pada periode tersebut adalah besi/baja, lignit, dan batu bara.
Selanjutnya posisi kedua ada Amerika Serikat. Nilai ekspor ke Amerika Serikat sebesar USD11,4 miliar atau 9,44 persen dari total ekspor. Pada posisi ketiga bertengger Jepang. Nilai ekspor ke negeri Sakura sebesar USD10,02 miliar atau 8,30 persen.
Tiongkok, Amerika dan India
Secara bulanan pada Juni 2023, ekspor nonmigas ke Tiongkok masih menempati urutan pertama. Lalu mengekor di belakangnya adalah Amerika Serikat dan India. Masing-masing nilai ekspor bulanan ketiga negara tersebut mencapai USD4,58 miliar, USD1,95 miliar, dan USD1,66 miliar.
Untuk total nilai ekspor nonmigas Juni 2023 ke-13 negara tujuan mencapai USD13,6 miliar. Angka ini turun USD878,1 juta sebesar 6,06 persen dari Mei 2023. Penurunan nilai ekspor terjadi ke sebagian besar negara tujuan utama. Seperti Jepang USD314,3 juta turun 17,82 persen, Tiongkok USD192,9 juta atau turun 4,04 persen, dan Malaysia USD169,5 juta atau 17,69 persen.
Sementara negara yang mengalami peningkatan nilai ekspor adalah India USD140,8 juta atau tumbuh 9,24 persen, Taiwan USD63,1 juta atau meningkat 11,99 persen, dan Italia USD32,1 juta atau naik 17,76 persen.
Ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa pada Juni 2023 mencapai USD3,78 miliar dan USD1,32 miliar, atau ke ASEAN turun 4,80 persen. Demikian juga ke Uni Eropa turun 15,44 persen dari Mei 2023.(Yuni Rahmi)