Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini masih akan tetap kuat dan berada di atas 5 persen. Meski Dana Moneter International atau International Monetary Fund (IMF) telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,8 persen dari sebelumnya 5 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis pertumbuhan ekonomi pada tahun ini akan semakin kuat, seiring dengan penghapusan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak Desember 2022. Penghapusan PPKM akan mendorong mobilitas masyarakat semakin lebih tinggi.
“Kami masih melihat bahwa momentum pemulihan ekonomi kita di 2023 ini masih sangat kuat. Sementara untuk keseluruhan tahun 2022 pertumbuhan ekonomi akan berada di kisaran 5,2 persen hingga 5,3 persen,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK dikutip Rabu (1/2/2023).
Ia pun berkeyakinan pada kuartal I-2023, pertumbuhan ekonomi akan lebih kuat dibandingkan kuartal I-2022, karena pada saat itu adanya varian omicron Covid-19. Sementara pada kuartal I-2023, akan masuknya Ramadan dan Idul Fitri sehingga akan meningkatkan konsumsi masyarakat.
“Tahun ini diharapkan akan tetap full selebrasinya dan diharapkan akan menimbulkan momentum untuk pemulihan ekonomi kita yang masih akan bertahan bagus,” ujarnya.
Selain itu, optimisme pertumbuhan ekonomi tetap kuat didukung oleh masuknya investasi atau Penanaman Modal Asing (PMA) yang sepanjang tahun ini ditargetkan mencapai Rp1.400 triliun. Kemudian penyelesaian berbagai proyek strategis nasional (PSN). Pemerintah menargetkan sebanyak 30 PSN bisa rampung tahun ini dengan nilai investasi mencapai Rp360 triliun.
Sementara itu, dari sisi laju inflasi diyakini masih akan terjaga di kisaran 3 plus minus 1 persen, sehingga akan tetap mendorong konsumsi dan investasi dalam negeri.
Kendati demikian ia mengakui, pertumbuhan ekonomi tahun ini akan melambat dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini tidak lepas dari pengaruh ekonomi global yang melemah, bahkan berisiko resesi di tahun ini.
“Jadi berbagai faktor ini menimbulkan suatu proyeksi untuk 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan tetap di dalam kisaran 5 persen atau bahkan mendekati asumsi APBN di 2023 yaitu 5,3 persen,” jelas Menkeu Sri Mulyani Indrawati.