Saham dan emas jadi pilihan investasi. Mana yang lebih menguntungkan?

Koridor.co.id

Membaiknya kondisi perekonomian turut menggeliatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi. Ada dua instrumen investasi yang menarik minat masyarakat, setidaknya ramai diperbincangkan: saham dan emas. Kedua instrumen investasi tersebut memang terus menjanjikan imbal hasil (yield), karena harganya mengalami kenaikan tiap tahun.

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir (September 2013-September 2022) misalnya, rata-rata kenaikan harga tahunan untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 5,5 persen. Kenaikan rata-rata indeks saham itu hampir dua kali lipat dari harga emas yakni 2,7 persen.

Pergerakan dua instrumen tersebut, umumnya berlawanan arah. Ketika IHSG naik, harga emas cenderung melemah. Contohnya pada September 2022, ketika IHSG secara tahunan naik 17,6 persen, harga emas menyusut 5,4 persen. Sebalilknya, di saat IHSG menyusut (kontraksi) 19,1 persen pada September 2020, harga emas naik 27,5 persen.

Pertumbuhan IHSG dan Harga Emas

(yoy, %)

Sumber: Analisis Koridor.co.id

Kendati demikian, rata-rata kenaikan IHSG dalam 10 tahun terakhir jauh lebih tinggi dibandingkan harga emas. Namun jangan mudah tergiur, pertimbangkan risikonya juga.

Saham selama ini dikenal sebagai instrumen investasi dengan risiko tinggi (high risk), walaupun menjanjikan imbal hasil besar (high return). Kondisi sebaliknya terjadi pada emas.

Dalam perhitungan Koridor.co.id, selama satu dekade tersebut, risiko investasi pada saham mencapai 30,9 persen. Angka tersebut merupakan standar deviasi atau penyimpangan perkembangan kinerja dibandingkan rata-ratanya. Pada periode yang sama, risiko terhadap investasi emas lebih rendah, yaitu 14,9 persen.

Prestasi kenaikan IHSG paling tinggi selama 10 tahun terakhir terjadi pada April 2021 yang mencapai 30,7 persen, sehingga menyentuh posisi 6.012,3. Sementara untuk emas, kenaikan harganya yang tertinggi terjadi pada Mei 2020, yakni 33,7 persen dan bertengger di US$1.716,7 per troy oz.

Sedangkan koreksi IHSG paling dalam terjadi pada April 2020, yaitu minus 28,6 persen. Sedangkan untuk emas pada Desember 2013 yang mencapai minus 27,4 persen.

Jika berani bermain dengan risiko tinggi, pasar saham bisa jadi pilihan. Namun kalau mau aman, silakan simpan emas.

Artikel Terkait

Terkini