Realisasi investasi di DKI Jakarta selama periode Januari sampai September 2022 tembus Rp108,9 triliun. Capaian tersebut meningkat 50,2 persen dibandingkan periode sama 2021 sebesar Rp72,5 triliun. Realisasi investasi ini berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 64,8 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$3,1 miliar atau setara Rp44,1 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Benni Aguscandra, mengungkapkan peningkatan realisasi investasi tidak terlepas dari peran pemerintah dalam mendorong transformasi perekonomian melalui Undang-Undang Cipta Kerja serta penanganan pandemi Covid-19 secara optimal.
Benni, Minggu, 13 November 2022, optimistis DKI Jakarta mampu mencapai target realisasi sebesar Rp124,5 triliun pada akhir tahun sesuai target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (Perkin) DPMPTSP DKI Jakarta tahun 2022. “Terjaganya pertumbuhan investasi ini membuat kami yakin bahwa DKI Jakarta mampu menyentuh target realisasi investasi 2022 sebesar Rp124,5 triliun.”
Sementara itu, realisasi investasi PMA dan PMDN Jakarta pada kuartal III-2022 saja mencapai Rp28,4 triliun. Realisasi ini terdiri atas PMA sebesar US$0,97 miliar atau setara dengan Rp14 triliun dan PMDN sebesar Rp14,4 triliun.
Bila dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya, realisasi investasi yang diperoleh adalah Rp23,9 triliun, maka terjadi peningkatan nilai realisasi investasi sebesar 18,8 persen pada kuartal ketiga di tahun ini.
Untuk sektor usaha terbesar realisasi PMA pada kuartal III-2022 terdiri atas sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi; sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran; sektor jasa lainnya; sektor perdagangan dan reparasi; dan sektor pertambangan.
Untuk sektor usaha terbesar dalam realisasi PMDN terdiri atas sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi; sektor perdagangan dan reparasi; sektor jasa lainnya; sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran; dan sektor pertambangan.
Berdasarkan wilayah selama sembilan bulan, realisasi investasi terbesar berada di Jakarta Selatan Rp53,6 triliun, disusul Jakarta Pusat Rp21,19 triliun, dan di urutan ketiga ditempati Jakarta Timur sebesar Rp17,76 triliun. Selanjutnya Jakarta Utara dengan nilai Rp9,22 triliun, kemudian Jakarta Barat Rp7,13 triliun, dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Rp 684 juta.