
Sekretaris Jenderal GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Eddy Martono menegaskan, percepatan realisasi peremajaan sawit rakyat (PSR) akan menjadi prioritas. Untuk mewujudkan hal tersebut, GAPKI akan memperkuat kerja sama dengan pemerintah dan petani kelapa sawit.
“Sesuai dengan amanah Wapres Ma’ruf Amin saat pembukaan Munas GAPKI pekan lalu, pelaku usaha sawit harus memperkuat kemitraan dengan petani,” kata Eddy Martono dalam keterangannya dikutip Koridor, Rabu, 8 Maret 2023.
Eddy Martono mengatakan keberlanjutan industri sawit akan bergantung kepada pencapaian program PSR. “Di Papua juga telah dilaksanakan PSR. Target PSR di Papua tahun 2020-2022 adalah 6 ribu hektare, namun pencapaiannya belum sesuai rencana. Kami harapkan setelah pencapaian pada tahun ini akan lebih baik.”
Saat ini, tren produktivitas perkebunan sawit sedang mengalami penurunan yang disebabkan banyak faktor. Namun, Eddy yakin bahwa perhatian terhadap intensifikasi dan PSR menjadi kunci dalam pengembangan industri sawit di masa depan.
“Peremajaan sawit rakyat dapat menjadi kunci dalam mengembangkan industri sawit ke depan, tentu didukung dengan pendekatan yang baik seperti halnya kemitraan,” kata Eddy Martono.
Untuk menyukseskan program PSR ini, perlu adanya koordinasi yang baik antara pemerintah dan juga pelaku usaha di dalam proses pelaksanaannya. Koordinasi yang baik harus selalu ditingkatkan dalam hal ini pemerintah dan juga pelaku usaha untuk selalu mensinergikan kebijakan-kebijakan terkait upaya menciptakan industri sawit yang lebih baik lagi ke depan.
Selain PSR, penguatan diplomasi perdagangan minyak sawit akan menjadi kunci dalam menjamin keberlanjutan industri sawit. Ini mengingat, pasar ekspor masih menjadi tumpuan utama dalam penyerapan produksi minyak sawit Indonesia.