Bank Indonesia mencatat aliran modal asing yang masuk pasar keuangan pada minggu IV Januari 2023 sebesar Rp4,42 triliun.
Data transaksi selama periode 24-26 Januari 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto sebesar Rp4,42 triliun, terdiri atas beli neto di pasar surat berharga negara (SBN) dan di pasar saham.
“Beli neto Rp3,63 triliun di SBN dan beli neto Rp0,79 triliun di pasar saham,” kata Direktur Eksekutif Departement Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono dalam keterangannya dikutip Sabtu (28/1/2023).
Selama tahun 2023, data setelmen sampai 26 Januari 2023, nonresiden beli neto di pasar SBN sebesar Rp48,08 triliun dan jual neto di pasar saham Rp6,83 triliun.
Sementara itu berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV Januari 2023, perkembangan harga diperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,39 persen secara bulanan atau month to month (mtm).
Komoditas utama penyumbang inflasi Januari 2023 sampai minggu keempat yaitu bawang merah, cabai rawit masing-masing sebesar 0,06 persen (mtm), cabai merah, beras masing-masing 0,05 persen (mtm), rokok kretek filter 0,04 persen (mtm), emas perhiasan 0,03 persen (mtm), bawang putih 0,02 persen (mtm), tahu mentah, kangkung, nasi dengan lauk, rokok kretek, dan tarif air minum PAM masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).
Sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu bensin, angkutan udara masing-masing sebesar -0,06 persen (mtm), telur ayam ras -0,03 persen (mtm), daging ayam ras dan tomat -0,01 persen (mtm).
“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” ujarnya.