Lagi, perusahaan startup melakukan PHK. Sebanyak 67 karyawan Ajaib kehilangan pekerjaan.

Koridor.co.id

Ilustrasi investasi

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih terus dilakukan oleh perusahan rintisan atau startup. Kini perusahaan rintisan di bidang investasi, Ajaib Group, menambah daftar panjang perusahaan sejenis yang merampingkan jumlah karyawan.

Perusahaan yang menyediakan aplikasi investasi dan perdagangan portofolio itu memangkas 67 karyawannya. Jajaran manajemen secara sukarela juga mengurangi gajinya. Sementara para pendiri tidak akan menerima gaji. Keputusan tersebut diambil dengan alasan imbas ketidakpastian makro ekonomi.

“Kami terpaksa melakukan perampingan karyawan yang berdampak ke 67 karyawan,” tulis manajemen Ajaib dalam keterangan tertulisnya dikutip, Rabu (30/11/2022).

Perusahaan memastikan kepada karyawan yang terdampak akan mendapat kompensasi sesuai aturan perundang-undangan dan tambahan bonus pesangon sebesar satu bulan untuk setiap tahun masa kerja. Selain itu, karyawan yang terkena PHK akan mendapatkan asuransi kesehatan bagi karyawan dan keluarga selama enam bulan ke depan serta konseling dukungan pencarian kerja.

Keputusan pahit yang diambil perusahaan ini dipastikan tidak berdampak pada kelangsungan usaha dan layanan kepada nasabah Ajaib. Ke depannya, Ajaib juga telah mempersiapkan strategi bisnis yang kuat untuk terus mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia.

Apalagi dalam tiga tahun terakhir, Ajaib telah meningkatkan inklusi keuangan Indonesia melalui layanan jasa keuangan digital. “Dampak positif ini dan perkembangan Ajaib sebagai perusahaan tidak terlepas dari dedikasi dan kerja keras tiap tim kami. Strategi perusahaan juga terus diadaptasi agar Ajaib dapat berkembang secara berkelanjutan,” tulis manajemen.

Ajaib menjadi perusahaan rintisan ketiga dalam sebulan terakhir ini yang melakukan PHK terhadap karyawannya, setelah sebelumnya ada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan PT Ruang Raya Indonesia atau Ruangguru.

Menurut GoTo, tantangan makro ekonomi global berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia. Hal ini membuat GoTo memutuskan untuk melakukan PHK terhadap 1.300 orang karyawan.

“Untuk lebih jauh bernavigasi di tengah kondisi ekonomi global yang semakin penuh tantangan, GoTo harus fokus pada hal-hal yang berada dalam kendali perusahaan. Hal ini termasuk mengambil keputusan sulit untuk melakukan perampingan karyawan sejumlah 1.300 orang atau sekitar 12 persen dari total karyawan tetap Grup GoTo,” kata manajemen GoTo dalam keterangannya tertulisnya, Jumat (18/11/2022).

Sementara Ruangguru melakukan PHK kepada ratusan karyawannya. Keputusan sulit ini diambil karena situasi pasar global yang memburuk secara drastis.

“Hari ini Ruangguru melakukan PHK dengan sebagian pegawai Ruangguru. Terdapat ratusan pegawai Ruangguru yang terdampak dari pemutusan hubungan kerja ini,” tulis keterangan Tim Corporate Communications Ruangguru yang diterima Koridor, Jumat (18/11/2022).

Keputusan sulit tersebut mau tidak mau harus diambil oleh perusahaan agar tetap bertahan di tengah ketidakpastian makro ekonomi. Lagi-lagi karyawan harus menelan pil pahit dan menjadi korban PHK.

Artikel Terkait

Terkini