JD.ID PHK 200 karyawan. Kenaikan suku bunga acuan bank sentral global hingga gejolak geopolitik Rusia-Ukraina jadi tantangan perusahaan

Koridor.co.id

Aplikasi JD.ID
Ilustrasi aplikasi JD.ID (Kredit Foto: farzand01/shutterstock.com)

Perusahaan teknologi kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Kini, JD.ID dipastikan memangkas sekitar 200 karyawan atau 30 persen dari total pegawainya. Ini merupakan kali kedua JD.ID mengurangi karyawan di tahun ini. Perusahaan menempuh kebijakan itum untuk menjawab tantangan ekonomi global serta perubahan bisnis digital yang sangat cepat.

Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, Setya Yudha Indraswara, mengatakan langkah adaptasi perlu diambil perusahaan untuk menjawab tantangan perubahan bisnis yang sungguh cepat belakangan ini. Perusahaan perlu melakukan penyesuaian struktur perusahaan dengan perubahan industri.

“Salah satu Langkah yang diambil manajemen adalah melakukan perampingan agar perusahaan dapat terus bergerak menyesuaikan dengan perubahan,” kata Setya di Jakarta, Selasa, 13 Desember 2022.

JD.ID berkomitmen tetap memberikan berbagai dukungan kepada karyawan terdampak. Dukungan yang diberikan dengan tetap memberikan manfaat asuransi serta dukungan talent promoting.

“JD.ID tetap berkomitmen terus memberikan berbagai dukungan kepada 30 persen (200-an) karyawan yang terdampak dengan tetap memberikan manfaat asuransi, serta memberikan dukungan talent promoting. JD.ID juga tetap menjalankan hak-hak lain yang sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku,” jelas Setya.

Tantangan kenaikan suku bunga acuan bank sentral di global hingga masih berlangsungnya gejolak geopolitik antara Rusia dan Ukraina memang terus membayangi bisnis startup dan e-commerce hingga penghujung tahun 2022.

“Oleh karena itu Perseroan harus tetap selalu waspada dan menyusun strategi agar dapat bertahan. Apalagi, bisnis e-commerce telah menjamur sehingga persaingan bisnis dan kampanye produk tidak dapat dihindarkan. Namun begitu, JD.ID terus fokus memperbaiki
sistem bisnis dan arus kasnya agar membukukan margin positif,” ujarnya.

Langkah ini hanya berselang tujuh bulan dari PHK sebelumnya. Saat itu, Director General Management JD.ID, Jenie Simon menjelaskan keputusan tersebut dilakukan dalam rangka upaya improvisasi dan pengambilan keputusan untuk adaptasi dan selaras dengan dinamika pasar dan tren industri dalam negeri.

“Upaya improvisasi yang JD.ID tempuh antara lain adalah dengan melakukan peninjauan, penyesuaian, hingga inovasi atas strategi bisnis dan usaha,” kata Jenie dalam keterangannya saat itu.

Artikel Terkait

Terkini