Empat komoditas bahan makanan ini jadi penyumbang utama deflasi Oktober. Apa saja?

Koridor.co.id

Beberapa harga komoditas bahan makanan mengalami penurunan seperti cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan cabai rawit. Inilah penyebab utama terjadinya deflasi pada Oktober tahun ini. Bahkan komoditas-komoditas itu selain telur ayam ras, mengalami deflasi selama dua bulan berturut-turut.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan cabai merah sejak September mengalami penurunan sebesar 0,23 persen. Penurunan harga ini terus berlanjut pada Oktober hingga 2,26 persen. Secara bulanan atau month to month (mtm), cabai merah memberikan andil deflasi sebesar 0,13 persen.

Selanjutnya, telur ayam ras mengalami penurunan pada Oktober sebesar 8,05 persen. Padahal satu bulan sebelumnya telur ayam ras sempat naik 0,64 persen. Telur ayam ras memberikan andil deflasi secara bulanan sebesar 0,06 persen.

Kemudian, daging ayam ras juga melanjutkan penurunannya. Pada September daging ayam ras turun 8,32 persen dan kembali menyusut pada Oktober menjadi 23,4 persen. Untuk daging ayam ras memberikan andil deflasi 0,03 persen secara bulanan.

Begitu juga dengan cabai rawit yang telah mengalami penurunan sejak sebulan yang lalu. Pada September cabai rawit turun 8,95 persen dan terus merosot pada Oktober menjadi 12,69 persen. Cabai rawit memberikan andil deflasi mtm 0,03 persen.

Di tengah menurunnya beberapa komoditas pangan tersebut, harga beras, tempe, dan tahu mengalami kenaikan. Pada Oktober 2022, beras mengalami inflasi sebesar 1,13 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Harga beras terus mengalami kenaikan dari September. Beras memberikan andil inflasi pada Oktober sebesar 0,03 persen. Tempe dan tahu yang mengalami kenaikan. Begitu pun dengan harga kedelai, terus menanjak.

Kenaikan harga juga terjadi pada kelompok transportasi yang disebabkan oleh inflasi bensin dan tarif angkutan dalam kota. Transportasi mencatatkan inflasi 0,35 persen dan andil inflasi 0,05 persen secara bulanan.

Kendati demikian, pada Oktober 2022 terjadi deflasi sebesar 0,11 persen secara bulanan, yang utamanya disebabkan oleh deflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar -0,97 persen dan andil inflasi -0,25 persen. Adapun inflasi tahunan atau year on year (yoy) sebesar 5,71 persen.

Artikel Terkait

Terkini