Ekspor nonmigas ke China paling besar, capai US$5,67 miliar, dengan komoditas utama baja, dan batu bara

Koridor.co.id

Ekspor dan Impor
Ekspor dan Impor

Pada Maret 2023, neraca perdagangan mengalami surplus US$2,91 miliar. Surplus dagang diperoleh dari transaksi perdagangan sektor nonmigas sebesar US$4,58 miliar, namun tereduksi oleh defisit perdagangan sektor migas US$1,67 miliar. 

Selama Januari-Maret 2023, total surplus dagang mencapai US$12,25 miliar, dengan surplus pada sektor nonmigas US$16,56 miliar, sedangkan sektor migas mengalami defisit US$4,31 miliar.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), pada Senin, 17 Maret 2023, ekspor nonmigas Maret 2023 terbesar adalah ke China yaitu US$5,67 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,97 miliar, dan Jepang US$1,78 miliar. Kontribusi ekspor ketiga negara tersebut mencapai 42,51 persen. 

Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa meliputi 27 negara masing-masing sebesar US$4,09 miliar dan US$1,53 miliar.

Total nilai ekspor nonmigas Maret 2023 pada 13 negara tujuan mencapai US$15,83 miliar atau naik US$1,13 miliar atau 7,72 persen dibanding Februari 2023. 

Peningkatan tersebut disebabkan oleh naiknya nilai ekspor ke sebagian besar negara tujuan utama seperti China US$637,2 juta (12,66 persen), Taiwan US$146,9 juta (27,32 persen), dan Italia US$91,4 juta (58,89 persen).

Sementara negara yang mengalami penurunan adalah Thailand US$41,1 juta (7,41 persen), dan Belanda US$23,8 juta (7,70 persen).

Ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa pada Maret 2023 mencapai US$4,08 miliar dan US$1,53 miliar atau ke ASEAN naik 2,92 persen. Begitu juga ke Uni Eropa naik 22,98 persen dibandingkan Februari 2023.

Pada periode Januari-Maret 2023, China tetap merupakan negara tujuan ekspor yang memiliki peranan terbesar dengan nilai US$15.949,2 juta (25,24 persen), diikuti Amerika Serikat dengan nilai US$5.827,1 juta (9,22 persen), dan Jepang US$5.411,6 juta (8,56 persen).

Komoditas utama yang diekspor ke China pada periode tersebut adalah besi/baja, lignit, dan batu bara. Sementara itu ekspor ke kawasan ASEAN dan Uni Eropa pada periode tersebut kontribusinya masing-masing 18,98 persen dan 7,02 persen.

Dengan demikian, nilai ekspor Indonesia pada Maret 2023 mencapai US$23,50 miliar atau naik 9,89 persen dibanding ekspor Februari 2023. Sedangkan dibandingkan Maret 2022 nilai ekspor turun 11,33 persen.

Ekspor nonmigas Maret 2023 mencapai US$22,16 miliar, naik 9,71 persen dibanding Februari 2023, sementara itu turun 11,70 persen jika dibanding ekspor nonmigas Maret 2022.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Maret 2023 mencapai US$67,20 miliar atau naik 1,60 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$63,19 miliar atau naik 0,55 persen.

Nilai impor Indonesia Maret 2023 mencapai US$20,59 miliar, naik 29,33 persen dibandingkan Februari 2023 atau turun 6,26 persen dibandingkan Maret 2022. Untuk nilai impor nonmigas Maret 2023 sebesar US$17,57 miliar, naik 30,05 persen dibandingkan Februari 2023 atau turun 4,86 persen dibandingkan Maret 2022.

Sedangkan impor migas Maret 2023 senilai US$3,02 miliar, naik 25,28 persen dibandingkan Februari 2023, atau turun 13,67 persen dibandingkan Maret 2022.

Artikel Terkait

Terkini