Kinerja ekspor Indonesia masih terus menorehkan hasil positif. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia selama Januari-Februari 2023 mencapai US$43,72 miliar. Nilai ekspor selama dua bulan itu naik 10,29 persen dibanding periode sama 2022 sebesar US$39,64. Ada tiga provinsi yang memberikan kontribusi terbesar terhadap ekspor nasional pada periode tersebut.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), Rabu (15/3/2023), ketiga provinsi asal barang ekspor yang berkontribusi besar terhadap ekspor nasional antara lain Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Jawa Timur.
Nilai ekspor Jawa Barat mencapai US$5,99 miliar. Ekspor asal barang dari Jawa Barat ini berkontribusi 13,72 persen terhadap total ekspor nasional.
Pada posisi berikutnya ditempati Kalimantan Timur. Nilai ekspor Kalimantan Timur tercatat US$5,1 miliar. Ekspor Benua Etam ini berkontribusi 11,67 persen terhadap total ekspor dalam negeri.
Terakhir adalah Jawa Timur. Nilai ekspor Jawa Timur sebesar US$3,82 miliar. Ekspor Jawa Timur berhasil memberikan kontribusi sebesar 8,75 persen.
Dengan demikian, ketiganya daerah itu memberikan kontribusi hingga mencapai 34,14 persen dari seluruh ekspor national.
Adapun neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2023 mengalami surplus sebesar US$5,48 miliar. Surplus yang diperoleh dari transaksi perdagangan sektor nonmigas sebenarnya lebih tinggi, yakni US$6,70 miliar, namun tereduksi oleh defisit perdagangan sektor migas US$1,22 miliar.
Selama Januari-Februari 2023, meskipun sektor migas mengalami defisit US$2,64 miliar, namun masih terjadi surplus pada sektor nonmigas US$12,00 miliar, sehingga secara total mengalami surplus US$9,36 miliar.