BPS ingatkan jelang Ramadan beberapa harga komoditas akan mengalami kenaikan

Koridor.co.id

Ani Fathudin / Shutterstock.com

Badan Pusat Statistik (BPS) mengingatkan kenaikan beberapa harga komoditas harus diwaspadai menjelang Ramadan. Sebab, kenaikan harga pada saat Ramadan akan lebih tinggi dari biasanya.

Beberapa komoditas yang harus diwaspadai terjadi kenaikan harga antara lain bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, dan daging ayam ras.

“Tingkat inflasi yang harus diwaspadai karena kencenderungannya lebih tinggi pada bulan-bulan Ramadan,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Menurut data BPS, selama empat tahun terakhir sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga selama Ramadan.

Lihat saja ketika 2019, pada saat itu Ramadan jatuh pada bulan Mei dengan tingkat inflasi sebesar 0,68 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi yakni cabai merah 0,1 persen, daging ayam ras 0,05 persen, bawang putih 0,05 persen, ikan segar 0,04 persen, angkutan antar kota 0,04 persen, dan telur ayam ras 0,02 persen.

Kemudian pada 2020, Ramadan jatuh pada April. Saat itu terjadi inflasi sebesar 0,8 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi terutama adalah bawang merah 0,08 persen, emas perhiasan 0,06 persen, gula pasir 0,02 persen, bahan bakar rumah tangga 0,01 persen, pepaya 0,01 persen, dan rokok kretek filter 0,01 persen.

Berlanjut pada 2021, Ramadan terjadi di bulan April dengan tingkat inflasi sebesar 0,13 persen. Komoditas penyumbang andil inflasi terutama didorong oleh kenaikan harga komoditas daging ayam ras 0,06 persen, minyak goreng 0,01 persen, jeruk 0,01 persen, bahan bakar rumah tangga 0,01 persen, emas perhiasan 0,01 persen, dan anggur 0,01 persen. 

Lantas pada 2022, Ramadan jatuh pada bulan April. Kala itu terjadi inflasi sebesar 0,85 persen. Komoditas penyumbang andil inflasi antara lain minyak goreng 0,19 persen, bensin 0,16 persen, daging ayam ras 0,09 persen, tarif angkutan udara 0,08 persen, bahan bakar rumah tangga 0,03 persen, dan telur ayam ras 0,02 persen. 

“Berdasarkan tren beberapa tahun terakhir ini, terlihat bahwa inflasi pada bulan Ramadan perlu dikelola dengan mengendalikan harga-harga yang kemungkinan akan dominan mendorong inflasi,” kata dia.

Artikel Terkait

Terkini