Jakarta, Koridor.co.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 13 perusahaan beraset jumbo dalam daftar antrean atau pipeline untuk melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).
Selain perusahaan beraset besar, ada juga 26 perusahaan beraset skala menengah, dan 6 perusahaan beraset skala kecil yang siap meramaikan lantai bursa. Dengan demikian hingga 23 Juni 2023, BEI mencatat ada 45 perusahaan dalam pipeline IPO.
Sampai Jumat 23 Juni 2023, terdapat 44 perusahaan yang telah mencatatkan saham di BEI dengan dana yang dihimpun sebesar Rp33,9 triliun.
“Saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017 terdiri 6 perusahaan aset skala kecil atau aset di bawah Rp50 miliar. 26 perusahaan aset skala menengah atau aset antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar. 13 perusahaan aset skala besar atau aset di atas Rp250 miliar,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan ditulis, Minggu, 25 Juni 2023.
Secara sektoral, perusahaan yang akan memulai debutnya di pasar modal paling banyak dari sektor consumer cyclicals 10 perusahaan. Setelah itu diikuti 6 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals, dan 4 perusahaan dari sektor basic materials.
Selanjutnya, masing-masing empat perusahaan dari sejumlah sektor, energi, industri, teknologi, properti & real estate, transportasi dan logistik. Lalu, 2 perusahaan dari sektor kesehatan, 2 lagi infrastruktur, dan 1 perusahaan dari sektor finansial.
Untuk instrumen penerbitan Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) telah diterbitkan sebanyak 40 emisi dari 31 penerbit dengan dana yang dihimpun sebesar Rp44,9 triliun.
Selain itu, terdapat 32 emisi dari 27 penerbit EBUS yang sedang dalam pipeline. Sektor finansial menjadi sektor yang paling banyak akan melakukan penerbitan yakni 19 perusahaan. Setelah itu diikuti oleh 6 perusahaan dari sektor industri.
Kemudian, 3 perusahaan dari sektor energi, 2 perusahaan dari sektor infrastruktur, 1 perusahaan dari sektor teknologi, dan 1 perusahaan dari sektor transportasi & logistik.
Dari penerbitan right issue, terdapat 18 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan right issue dengan total nilai Rp31,6 triliun. Selain itu, masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline right issue.
Penerbitan right issue paling banyak akan berasal dari sektor consumer cyclicals sebanyak 7 perusahaan, sektor finansial 6 perusahaan. Kemudian, 5 perusahaan dari sektor energi, 4 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals, 1 perusahaan dari sektor basic materials, dan 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik.(Yuni Rahmi)