Anugerah Nobel Perdamaian 2024 untuk Nihon Hidankyo

Koridor.co.id

Ilustrasi ledakan nuklir
Ilustrasi ledakan nuklir

Jakarta, Koridor.co.id Nihon Hidankyo, atau Federasi Organisasi Penyintas Bom Atom Jepang, merupakan gerakan akar rumput Jepang yang didedikasikan untuk menghapuskan senjata nuklir.

Sejak didirikan pada 1956 oleh para penyintas ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki—yang dikenal sebagai hibakusha—Nihon Hidankyo berfokus pada advokasi perlucutan senjata nuklir dan memperjuangkan hak-hak penyintas bom atom.

Organisasi ini telah memainkan peran penting di tingkat nasional maupun internasional dalam menyuarakan dampak menghancurkan dari penggunaan senjata nuklir dan mendorong dunia untuk bergerak menuju perdamaian abadi.

Little Boy dan Fat Man

Serangan bom atom oleh Amerika Serikat terhadap Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada 9 Agustus 1945, adalah salah satu peristiwa paling mematikan dalam sejarah manusia.

Ledakan bom “Little Boy” di Hiroshima langsung menewaskan sekitar 70.000 orang, dan jumlah korban terus meningkat hingga 140.000 pada akhir tahun akibat paparan radiasi dan cedera berkepanjangan. Di Nagasaki, bom “Fat Man” membunuh sekitar 40.000 orang secara instan, dengan jumlah korban yang meninggal mencapai 70.000 orang di penghujung tahun.

Selain dampak fisik yang menghancurkan, banyak penyintas bom atom yang menderita luka psikologis dan stigma sosial akibat paparan radiasi. Hibakusha sering mengalami diskriminasi di masyarakat karena kekhawatiran akan efek kesehatan dari radiasi yang mereka terima. Dalam konteks inilah Nihon Hidankyo terbentuk, bertujuan untuk melawan ketidakadilan yang dialami oleh para penyintas sekaligus menuntut perlucutan senjata nuklir secara global.

Tujuan dan Misi Nihon Hidankyo

Sejak didirikan pada tahun 1956 di Konferensi Dunia Melawan Bom Atom dan Hidrogen, Nihon Hidankyo berupaya menyebarkan pesan perdamaian dan anti-nuklir melalui berbagai inisiatif. Organisasi ini memiliki beberapa tujuan utama seperti:

  1. Penghapusan Senjata Nuklir: Nihon Hidankyo terus berupaya mengadvokasi pelarangan senjata nuklir di seluruh dunia. Mereka memandang senjata nuklir sebagai ancaman bagi kemanusiaan dan percaya bahwa penggunaannya melanggar prinsip moralitas yang mendasar.
  2. Perlindungan dan Kesejahteraan Hibakusha: Nihon Hidankyo memperjuangkan hak-hak penyintas bom atom agar mendapatkan perawatan medis yang layak, serta mendorong pemerintah Jepang untuk memberikan kompensasi dan dukungan yang memadai.
  3. Edukasi Perdamaian: Nihon Hidankyo berkomitmen untuk mendidik masyarakat, terutama generasi muda, tentang bahaya senjata nuklir. Melalui kesaksian langsung dari hibakusha, mereka menyebarkan kesadaran tentang pentingnya perdamaian dunia.

Peran dalam Diplomasi Internasional

Nihon Hidankyo memiliki sejarah panjang dalam mengirimkan delegasi ke berbagai konferensi internasional dan forum global. Sejak awal pendiriannya, Nihon Hidankyo telah berpartisipasi dalam berbagai acara di tingkat global, termasuk Konferensi Khusus PBB tentang Perlucutan Senjata pada tahun 1970-an dan 1980-an. Salah satu acara penting lainnya adalah Pertemuan Global Hibakusha di Nagasaki pada tahun 1993, di mana para korban uji coba nuklir dari Amerika Serikat, Uni Soviet, Kepulauan Marshall, Polinesia, dan Jepang berkumpul untuk mengeluarkan seruan bersama untuk perlucutan senjata nuklir.

Pada tahun ini, Nihon Hidankyo dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian atas upaya mereka yang tak kenal lelah dalam mengadvokasi dunia yang bebas dari senjata nuklir. Penghargaan ini diberikan di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, seperti ancaman nuklir Rusia dalam Perang Rusia-Ukraina, serta ketegangan yang melibatkan Korea Utara, Iran, dan Israel.

Tantangan dan Masa Depan

Saat ini, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Nihon Hidankyo adalah berkurangnya jumlah penyintas bom atom yang masih hidup, mengingat usia mereka yang semakin lanjut. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kesaksian dan pengalaman mereka bisa semakin terlupakan. Untuk mengatasi tantangan ini, organisasi berupaya mendokumentasikan kisah hibakusha dan terus memperkuat kolaborasi dengan organisasi perdamaian global.

Di sisi lain, ancaman nuklir tetap menjadi isu global yang signifikan. Meski Perang Dingin telah berakhir, potensi penggunaan senjata nuklir masih nyata, terutama dengan meningkatnya ketegangan di berbagai belahan dunia. Dalam konteks ini, pesan dan advokasi Nihon Hidankyo semakin relevan. Mereka terus mendorong agar perjanjian pelarangan senjata nuklir, seperti Treaty on the Prohibition of Nuclear Weapons (TPNW), diadopsi secara luas oleh masyarakat internasional. (Kontributor)

Sumber: Britannica dan The Conversation

Artikel Terkait

Terkini