Pengamat: Pemenang Pilkada Jakarta Berpotensi Jadi Capres 2029

Koridor.co.id

Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia Arifki Chaniago. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia Arifki Chaniago. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Jakarta, Koridor.co.id – DPR dan pemerintah telah menyepakati untuk menghapus aturan pemilihan kepala daerah (Pilkada) bisa berlangsung dalam dua putaran.

Kesepakatan itu diambil dalam rapat lanjutan RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ) di Badan Legislasi (Baleg) DPR, Senin (18/3).

Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia, Arifki Chaniago menilai bahwa aturan baru Pilkada Jakarta yang tidak lagi dua putaran menjadikan bursa kandidat cagub dan cawagub Jakarta bakal lebih menarik.

Sebab para kandidat nantinya hanya memaksimalkan untuk menang dari calon lain tanpa harus khawatir dengan persyaratan 50 persen plus satu.

“Pilkada Jakarta tetap menjadi sorotan publik, meskipun Jakarta nanti tidak lagi ibukota dan aturannya Pilkadanya sama dengan Pilkada lain. Karena, siapa yang terpilih menjadi gubernur Jakarta bakal tetap berpotensi ikut bursa Pilpres 2029,” ujar Arifki kepada Koridor pada Rabu (20/3).

Dari nama-nama yang muncul saat ini. Figur-figur yang bakal masuk bursa tidak jauh dari nama Anies, Ahok, Riza Patria, Ridwan Kamil, dan Sahroni.

“Aturan baru Pilkada Jakarta bakal menguntungkan Ahok dan Anies karena lebih populer dibandingkan kandidat lain,” jelasnya.

Menurut dia, mau tidak mau para kandidat bakal memaksimalkan Pilkada satu putaran untuk menang. Tanpa berharap menjadi kuda hitam dengan melihat peluang kandidat yang kalah di putaran pertama bakal bergabung.

“Situasi ini tentu menarik melihat situasi Ahok dan Anies di Pilkada Jakarta 2017. Ahok kalah dari Anies di Pilkada putaran kedua,” ucapnya.

Meskipun sejauh ini, Anies masih belum tentu maju di Pilkada Jakarta 2024 karena dinilai turun kelas karena mantan capres. Tetapi, politik itu adalah bargaining dan rencana lima tahunan.

Dan, kata Arifki, pilihan Anies tidak ada lagi kecuali maju di Pilkada Jakarta agar kembali masuk bursa di Pilpres 2029.

“Politik itu ibarat mengayuh sepeda. Kita harus terus mengayuh agar tidak jatuh. Sepertinya filosofi tersebut tetap menarik bagi siapa saja, terutama mas Anies dan Pak Ahok di Pilkada Jakarta, ” tutup Arifki. (Pizaro Gozali Idrus)

Artikel Terkait

Terkini