
Jakarta, Koridor.co.id – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengklarifikasi wacana kampus top asal AS Stanford University akan membangun kampus di IKN.
Bambang meluruskan Stanford tidak membangun kampus di IKN, tapi pusat riset.
“Jadi Stanford sudah berproses cukup lama, dari September pada waktu dekannya datang ke kita mereka memberikan satu (kabar) ingin membangun. Kemudian pada waktu kunjungan presiden ke Stanford,” kata Bambang kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/3/2024).
Bambang mengatakan intinya Stanford ingin membangun pusat riset. Sebab, menurut dia, untuk membangun sebuah kampus akan membutuhkan banyak hal.
“Jadi kita mulai dari riset dan untuk riset ini kita bekerja sama dengan alumni Stanford,” ujarnya.
Bambang mengatakan pembangunan pusat riset akan dimulai secepatnya yang akan melibatkan alumni Stanford.
“Jadi nanti insyaallah yang akan membangun fisik gedungnya itu alumni Stanford kemudian segera setelah gedungnya itu jadi dan tidak hanya Stanford yang akan membangun ada beberapa universitas lain yang akan membangun juga,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, kepastian Stanford hadir di IKN diketahui usai perguruan tinggi asal AS ini menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan Otorita IKN di California, Rabu (15/11/2023).
Otorita IKN itu menyediakan lahan seluas tiga hektare untuk pembangunan pusat riset Stanford.
Lokasi pusat riset tersebut berada di kawasan inti IKN yang pembangunannya dilakukan oleh alumni Stanford. Setelah pusat riset dibangun, Stanford yang akan mengisinya dengan aktivitas riset.
Riset yang dilakukan di pusat riset Stanford berkaitan dengan pengelolaan air, sustainable urban development, robotic, dan berbagai hal lainnya.
Adapun perguruan tinggi lain yang turut berencana membangun pusat riset meliputi tiga univesitas asal Belanda yakni Delft University, Erasmus University, dan salah satu kampus di Rotterdam. (Pizaro)