Investasi ASEAN di Indonesia Capai Rekor Tertinggi dalam 32 Tahun

Koridor.co.id

Jakarta, Koridor.co.id – Negara-negara anggota ASEAN merupakan sumber penanaman modal asing terbesar kedua. Porsinya mencapai 36% dari total realisasi investasi asing dan tertinggi dalam 32 tahun terakhir.

Investasi merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Menurut Bappenas, untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi 2024 sebesar 5,3-5,7%, Indonesia perlu investasi senilai Rp7.138,7 triliun hingga Rp7.374,4 triliun.

Investasi juga merupakan satu dari lima program prioritas ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) yang masuk agenda utama pertemuan di Jakarta awal September ini. Selama 2018-2022, realisasi investasi negara-negara ASEAN di Indonesia mencapai 36% dari total realisasi investasi asing yang masuk.

Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah ASEAN-BAC. Jakarta menjadi tuan rumah ASEAN Business and Investment Summit (ABIS), 3-4 September 2023. KTT Bisnis dan Investasi ASEAN tersebut serangkaian dengan gelaran ASEAN-BAC.

Investasi merupakan salah satu dari lima program prioritas ASEAN-BAC yang akan menjadi bahasan dalam pertemuan tersebut. Tim Riset Koridor.co.id memetakan perkembangan realisasi investasi anggota ASEAN di Indonesia dan sektor-sektor pilihan negara utama ASEAN yang berinvestasi di Indonesia.

Aliran Modal dari Negara-Negara Tetangga

Dalam lima tahun terakhir, kontribusi penanaman modal dari negara-negara ASEAN terhadap total investasi asing yang masuk mencapai 36% atau US$58 miliar. Porsi realisasi investasi dari negara-negara ASEAN ini merupakan yang tertinggi dalam 32 tahun terakhir.

ASEAN merupakan organisasi geopolitik dan ekonomi yang anggota-anggotanya ialah negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Termasuk, Timor Leste yang sebelumnya bagian dari Indonesia, resmi bergabung dengan ASEAN pada akhir 2022. Sebanyak 8 dari 11 negara anggotanya, pernah menanamkan modalnya di Indonesia selama 32 tahun terakhir.

Realisasi investasi asing di Indonesia dari negara-negara ASEAN tumbuh melesat pada 1990-2007. Kemudian, selama periode lima tahun setelahnya menyusut. Penyusutan investasi ini tidak hanya terjadi dari negara-negara ASEAN tetapi dari total realisasi investasi asing.

Namun, pada 2008-2012, ASEAN menjadi kawasan terbesar yang menanamkan modalnya di Indonesia yaitu sebanyak US$26 miliar atau 30% dari total realisasi investasi asing. Setelah itu, realisasi investasi dari ASEAN pada 2013-2022 melesat mencapai US$101 miliar. Meski melesat jauh, nilainya masih di bawah realisasi investasi dari negara Asia selain ASEAN senilai US$114 miliar.

Selama periode 1990-2022, investasi asing yang paling banyak masuk Indonesia memang berasal dari negara-negara Asia di luar ASEAN. Nilainya mencapai US$202 miliar.

ASEAN menjadi kelompok kedua yang paling banyak menanamkan modalnya di Indonesia. Untuk periode yang sama, nilai investasi asing dari negara-negara ASEAN mencapai US$148 miliar.

Setelah itu, investasi asing yang berasal dari patungan (joint-venture) menjadi kontributor terbesar ketiga untuk realisasi investasi asing di Indonesia, yaitu senilai US$72 miliar. Barulah setelah itu realisasi investasi yang berasal investasi dari Eropa senilai US$60 miliar, Amerika US$53 miliar, dan Afrika US$43 miliar.

Investasi Asing – Perkembangan Realisasi PMA di Indonesia berdasarkan negara asal.

Singapura Investor Terbesar

Di antara negara-negara ASEAN, Singapura menjadi penanam modal terbesar. Untuk periode 1990-2022, nilai realisasi investasi negeri ini ke Indonesia mencapai US$122 miliar.  Kemudian di peringkat berikutnya ada Malaysia. Dalam periode yang sama, nilai investasi Malaysia ke Indonesia mencapai US$19 miliar. Selama 33 tahun catatan realisasi Investasi PMA ke Indonesia, Singapura dan Malaysia  menyumbang sekitar 96% dari total nilai investasi negara-negara ASEAN.

Posisi tersebut bertahan selama tiga dekade. Hanya pada periode 1998-2002, realisasi investasi Thailand ke Indonesia sempat menyalip Malaysia. Saat itu, realisasi investasi Thailand mencapai US$2 miliar, sedangkan Malaysia tercatat US$299 juta.

Lantas, sektor apa saja yang banyak diminati Singapura dan Malaysia untuk dijadikan objek investasi di Indonesia?

Sektor Unggulan Investasi Singapura

Investasi Singapura di Indonesia sangat dominan daripada sesama negara-negara ASEAN. Investasi Singapura untuk sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi di Indonesia merupakan realisasi investasi terbesar selama 32 tahun terakhir. Selama 1990-2022, total investasi Singapura untuk sektor ini mencapai US$28 miliar. Nilai tersebut setara dengan 23% dari total realisasi investasi Negara Singa itu.

Pertumbuhan realisasi investasi terbesar di sektor ini terjadi pada periode 2003-2007, yaitu sebanyak 97,4% ketimbang periode lima tahun sebelumnya. Pada 2013-2017, realisasi investasi Singapura di sektor ini menyusut. Meski begitu, Singapura masih menjadi sumber penanaman modal asing terbesar dari kawasan ASEAN.

Industri kimia dan farmasi menjadi sektor kedua yang meraup realisasi investasi terbesar dari Singapura. Nilainya mencapai US$12 miliar atau 10% dari total investasi Singapura di Indonesia dalam 32 tahun terakhir. Nilai realisasi investasi terbesar di sektor ini terjadi pada 1998-2002 yang mencapai US$5 miliar. Nilai tersebut juga merupakan investasi sektoral terbesar selama periode tersebut.

Sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran meraup realisasi investasi terbesar ketiga dari Singapura. Selama 29 tahun terakhir, realisasi investasi Singapura di sektor ini mencapai US$11 miliar. Nilai investasi terbesar sektor ini terjadi pada 2018-2022, yang mencapai US$7 miliar.

Di peringkat keempat, sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya yang mencapai US$11 miliar dalam 32 tahun terakhir. Pada 1993-1997 dan 2018-2022 memperoleh porsi investasi sektoral terbesar. Nilai investasi terbesarnya terjadi pada 2018-2022, yakni US$8 miliar.

Di peringkat kelima, sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan mencatatkan realiasi investasi senilai US$10 miliar. Meski sempat nol investasi pada 1993-2002, nilai investasi sektor ini terus beranjak naik. Nilai tertinggi tercapai pada 2018-2022, yaitu US$4 miliar.

Keterangan : Perkembangan realisasi investasti di lima sektor utama pilihan PMA asal Singapura

Lima Sektor Investasi Pilihan Malaysia

Senada dengan Singapura, sektor transportasi, Gudang, dan telekomunikasi di Indonesia menjadi sektor yang paling menarik minat investor asal Malaysia. Investasi Malaysia di sektor tersebut mencapai US$5 miliar atau 28% dari total realisasi investasi negara serumpun itu dalam 32 tahun terakhir. Malaysia jor-joran berinvestasi di sektor ini terutama dalam 10 tahun terakhir.

Tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan menjadi sektor kedua yang meraup realisasi investasi terbesar dari Malaysia. Nilainya tercatat US$3 miliar atau 16% dari total investasi negeri jiran itu di Indonesia.

Pada 2003-2007 dan 2008-2012, sektor ini paling banyak memperoleh modal dari Malaysia ketimbang sektor-sektor lainnya, masing-masing senilai US$236 juta dan US$736 juta. Adapun nilai realisasi investasi terbesar di sektor ini terjadi pada 2013-2017, yang tercatat US$1,4 miliar.

Sektor industri kimia dan farmasi meraup realisasi investasi terbesar ketiga dari Malaysia. Selama 1990-2022, sektor ini mencatatkan investasi senilai US$2,7 miliar dari negara bekas jajahan Inggris itu. Nilai investasi terbesar di sektor ini terjadi pada periode 2018-2022, yakni US$2,6 miliar.

Pada periode yang sama, industri makanan meraup US$2,6 miliar dan menduduki posisi keempat investasi sektoral terbesar dari Malaysia. Pada 1998-2022, sektor ini memperoleh porsi investasi sektoral terbesar. Nilai investasi terbesarnya terjadi pada 2018-2022, yang tercatat US$1,2 miliar.

Di peringkat kelima, sektor konstruksi meraup US$2 miliar. Meski sempat nol investasi pada 1998-2002, nilai investasi sektor ini terus beranjak naik, tertinggi pada 2013-2017, yang mencapai US$1,4 miliar. Namun, pada periode lima tahun berikutnya, nilai menyusut hingga 87%. (Ade Holis)

Artikel Terkait

Terkini