Apakah Pertalite Selalu Disubsidi?

Koridor.co.id

Sumber : CEIC (diolah tim riset koridor.co.id)
Sumber : CEIC (diolah tim riset koridor.co.id)

Jakarta, Koridor.co.id – Secara logika, subsidi pembelian Pertalite terjadi karena harga jual bahan bakar minyak tersebut masih di bawah nilai keenomiannya. Faktanya, harga jual Pertalite tidak selalu lebih rendah daripada nilai keenomiannya.

Pada Mei 2023, misalnya, harga eceran Pertalite berkisar Rp10.000/liter, sedangkan nilai keenomiannya Rp9.116/liter. Dalam kondisi seperti itu, masih tepatkah subsidi?

Penghitungan nilai keenomian tersebut berangkat dari asumsi harga Mogas 92 (yang menjadi acuan penentuan harga Pertalite) sama dengan ICP senilai US$70,12 /Barel pada Mei 2023.

Pola penghitungan nilai keekonomian Pertalite menggunakan formula Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 62.K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar Yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan/atau Pengisian Bahan Bakar Nelayan. (Ade Holis)

Artikel Terkait

Terkini